Pages

Pengalaman saat Berjualan Balpoin dan Buku di Universitas Institut Teknologi Bandung (ITB SEA MOLEC)

Minggu, 10 Agustus 2014
Pengalaman pribadi ku bersama teman-temak ku berjualan balpoin dan buku di ITB









 Pengalaman Ku saat Berwirausaha Balpen dan Out Bounce di Universitas Institut Teknologi Bandung(ITB)


 Asalamualaikum Warrohmatullahi Barokatuhu.
Nama ku : Nia Kurnia Asih, aku sekolah di SMAN 1 PAMANUKAN, aku dari ciasem-subang.
 Waktu memasuki hari pertama out bon di ITB yang di biayi oleh Sea Molec, tgl 9 Agustus 2014 itu adalah hari dimana kita semua mahasiswa di ITB Sea Molec angkatan sekarang, diperintahkan untuk berwirausaha kita harus berjualan balpoin, buku dll. Artinya kita semua belajar mencari uang, kita tidak boleh menghambur-hamburkan uang kita yang di kasih sama orang tua kita masing-masing. Mencari uang itu  tidak lah gampang, tidak lah mudah, tidak lah apa yng kita bayangkan, tetapi dengan keyakinan dan percaya diri kita akhirnya kita mampu menjual balpoin itu walaupun di tolak beberapa kali sama pelanggan, termasuk saya. Kebetulan saya juga mengikuti  program ITB Sea Molek.
 Aku kebetulan dari kelompok kuda yang beranggotakan Aku, Rizky, Dan Lia. Aku dan kedua teman ku siap bergegas untuk menjual balpoin sama buku. Aku dan teman-teman ku berjualan dari orang satu ke orang yang lain. Kebetulan pas hari pertama kita jualan itu ada acara reuni akbar ITB angkatan 87 . Orang yang pertama aku tawarin itu ke mahasiswa ITB fakultas seni jurusan desainer. Aku dan teman ku udah nawari ternyata mahasiswa ITB itu gak mau, ya udah aku dan teman ku bergesas berangkat dari tempat itu untuk menawarkan lagi ke yang lainnya. Aku dan teman ku tidak patah semangat kita tetap berjuang dan berusaha agar balpoin itu laku semua. Perjalananku tak berhanti sampai situ, aku dan teman ku menawarkan balpoin lagi ke bapak/ibu yanng mengikuti reuni akbar di ITB. Ternyata kita udah menawarkan berbincang-bincang sayang seribu sayng aku dan kedua teman ku di tolak lagi karena bapak/ibu yang kami tawarkan sudah membeli ke anggata yang lain. Perjuangan kami tidak sampai disiini aku dan teman ku tetap berusaha di dalam hati ku berkata aku dan teman ku pasti bisa menjual balpoin dan buku itu.
 Aku dan kedua teman ku mendatangi ibu-ibu cantik yang sedang duduk di kursi, dia bersama anak perempuannya yang cantik juga seperti ibunya. Aku dan teman ku menawarkan kepada ibu itu eh ternyata ibu itumau membeli balpoin teman ku yang bernama Rizky. Dia menjual 2 balpoin sekaligus kepada ibu itu, yang dia jual kepada ibu itu di 2 balpoin dengan di hargi senilai Rp. 25.000. Aku dan Lia tidak mau kalah dengan Rizky, kami menawarkan kepada ibu-ibu cantik juga di sebelahnya ibu yang membeli balpoin Rizky. Aku yang nenawrakan pertama kali ke ibu-ibu cantik itu, setelah beberapa menit aku menawarkan sebelumnya ibu itu bilang sama aku dan teman ku.Ibu : De maaf ibu gak bawa uang, uanng ibu ada di suami ibu, suami ibunya lagi mengantar anak ibu bermain playing fok. Sebelumnya aku dan teman ku sempat menyerah. Aku bilang sama teman ku kita jangan menyerah, masa kita kalah sama rizky. Aku dan teman ku lia menawarkan lagi kepada ibu yang tadi, gimana bu!. Apakah ibu berminat?
 Aku dan teman ku menunggu keputusan dari ibu tadi, akhirnya ibu itu mau membeli balpoin aku saja, tetapi anaknya minta lagi dia membeli satu lagi yang punya teman ku. Alhamdulillah harga 1 balpoin itu senilai Rp. 25.000, jadi aku dan lia sudah menjual 1 balpoin. Usaha kita tidak berhenti sampai disin, malahan kita lebih bersemangat saat bapoin ku telah terjual.  Semangat Aku, Lia dan Rizky makin bertambah kita mulai percaya diri. Saat itu aku dan teman ku sedang berjalan suatu ketika ada ibu-ibu cantik yang miminta aku suruh memotret dia dan teman-temannya. Sesudah itu aku dan teman ku menawarkan balpoin dan buku ibu itu tidak mau membeli balpoin dan buku kami, ternyata ibu itu udah membelinya dari kelopok yang lain.
 Perjuangan ku dan teman ku tidak gentar sampai situ saja, kami berjalan dibawah terik matahari kami tetap semangat. Ada segerombol ibu-ibu angkatan  ITB tahun 87, dia bilang pada temanku “ de tolong poto in kami dari sini ya”, aku dan tteman ku menjawab “ iya bu”.Setelah selesai memoto kita menawarkan prodak kami yang paling ajib yaitu balpoin sama buku. Allhamdulillahnya ibu itu mau membeli balpoin kami, kalau teman ku Lia di dihargai 1 balpoin senilai Rp. 25.000 sedangkan aku 1 balpoin di hargai senilai Rp. 30.000. Aku dan teman ku sangat bersyukur balpoin kami sudah terjual semua, tinggal 1 buku yang belum terjual. Tidak terasa waktu yang di berikan sama Bapak Stenly 1 jam dari pukul 10.00-11.00 WIB. Tidak terasa waktunya tinggal 15 menit lagi aku, lia, rizky bergegas mencari teman-teman yang lain dari kelompok ku yang lain. Akhirnya aku dan teman ku ketemu dengan teman yang sekelompok dengan ku walau tidak semu hanya sebagin saja. Ada teman ku yang hanya terjual 1 balpoin, ada yang belum satu pun dari mereka yang terjual.
 Aku mencoba membantu teman-teman ku menjual balpoin dan buku yang belum terjual. Alhamdulillah aku mampu menjualnya. Waktu pun sudah selesai aku dan teman ku bergegas untuk masuk ke dalam kelas. Perolehan uang yang bisa kami jual saatnya kita hitung. Perolehan dari kelompok kami yang paling sedikit, tapi kami tidak mudah menyerah kami semua sudah berusaha semaksimal mungkin  untuk yang terbaik bagi kelompok kami.
 Hari kedua out bounce tgl 10 Agustus 2014.
 Aku dan teman-teman di team ku menbangun semangat baru, membangun rasa percaya diri yang baru. Kali ini juga sama seperti yang  hari kemarin berjualan balpon sisa dan buku sisa yang belum terjual di kelompok masing-maising. Aku dan teman ku berjualan balpoin lagi kali ini aku berjualan tidak sama teman ku yanng kamarin. Aku berjualan dengan mba mira dan mba tini mereka datang dari kalimantan. Aku mulai menawarkan ke orang-orang yang ada diluar kampus ITB, akku dan mba mira dan mba tini satu persatu menawarkan ke bapak/ibu tetapi tidak ada satu pun yang membeli baploin kami. Kami di tolak sekali pantang menyerah, pantang mundur kami tetp berjualan sampai tak tau arah pulang ke ITB sungguh perjuangan kami itu sangat melelahkan, tapi ini buat diri kita menjadi mandiri. Aku, mba mira dam mba tini berpencar untuk menawarkan balpoin itu. Alhamdulillh aku di tolak beberapa kali ada juga yang mau membeli balpoin ku.
 Tidak sampai di situ aku terus menawarkan ke setiap orang yang ada di jalan maupun orang yang sedang makan pun kami menawarkan, tapi tidak ada satu orang pun yang membeli balpoin aku. Hari itu aku sampai mau menyerah tapi aku di ingat datang ke bandung ini untuk sekolah karena Allah SWT. Aku  di tolak berkali-kali sampai tak kehitung orang yang kita tawarkan ternyata ti dak mau. Sampai akhirnnya ada juga yang mau membeli balpoin ku itu, aku sangat bersyukur sekali kepada Allah Yang Maha Esa. Sampai akhirnya waktu pun mau habis, dari kelompok kku tak ada satupun buku yang terjual, terjual atau gak nya buku itu yang penting kita semua sudah berusaha semaksimal mungkin.
  Setelah itu kami semua mengikuti out bounce yang sudah di siapkan sama panitia. Aku dan team ku berjuang mati- matian waktu out bounce itu. Aku dan teman-temanku tetap menjaga kekompakan team agar tetap semangat. Permainan demi permainan aku dan team ku telah lalui. Kita kalah dalam pernjualan balpoin dan buku jangan sampai kita kalah dalam pertandingan out bounce. Alhamdulillah team kuda tadinya memperoleh bintang yang palling sedikit dengan kegigihan kami semua kami bisa mendapatkan bintang ya menurut ku segitumah alhamdulillah. Pertandingan out bounce pun selesai panitia mengumumkan pemenang dari pertandingan sore hari ini. Juara ke 1: kerbau, juara ke 2: kuda, juara ke 3 harimau dan juara ke 4: matahari.
  Pengalaman yang bisa kita petik dari hari pertama yaitu menjual balpoin dan buku adalah kita harus berusaha  dan sunggung-sungguh, jangan merasa malu saat kita berjualan di tempat umum, kemandiran, jika balpoin/buku yang kita jual tidak terjual yang penting kita sudah berusaha semampu kita, sebisa kita. Yang penting kita jangan mmudah menyerah.
 Pengalaman yang bisa kita dapat dari hari kedua adalah kami semua harus menjaga kekompakan, ketelitian, kesabaran, kedisiplisan, fokus dll.
  Itu kesan-pesan yang aku dapat waktu berjualan balpoin, buku dan out bounce di ITB Bandung.
 Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuhu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar